BERITA  

Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Contohnya Update Terbaru 2024

Ciri-Ciri-Buku-Fiksi

Apa ciri-ciri buku fiksi? Berdasarkan genrenya buku dibagi menjadi dua kelompik fiksi dan non fiksi. Non fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta akurat atau sesuai dengan penelitian. Sedangkan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan cerita atau karangan bebas yang tidak dituntut sesui kenyataan atau realita.

Terdapat perbedaan yang cukup signifikan dari sisi karakteristik antara nonfiksi dan fiksi. Artikel ini akan memfokuskan pembahasan pada lingkup fiksi.

Ciri-Ciri Buku Fiksi

  1. Imajinatif

Buku fiksi sering kali menampilkan cerita-cerita yang dibangun dari imajinasi penulisnya, dengan dunia, karakter, dan peristiwa yang tidak ada dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan asal muasalnya, kata fiksi adalah serapan dari bahasa Inggris. Kalau ditafsirkan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti khayalan. Contohnya, “Harry Potter” karya J.K. Rowling.

  1. Karakter-karakter yang Beragam.

Buku fiksi seringkali memiliki karakter-karakter yang kompleks dan beragam, dengan latar belakang, motivasi, dan sifat yang berbeda-beda. Tokoh dan alur yang diceritakan atau dibentuk sesuai dengan keinginan penulis. Contohnya, karakter-karakter dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habibur Rahman.

Novel yang bersetting tempat di Mesir ini, merupakan karya tulis yang komplek dan detail banget dalam penyajiannya. Terutama kisah tentang Fahri (Tokoh utama). Dalam cerita tersebut fahri digambarkan sebagai lelaki yang sempurna, tampan, baik, religius dan cerdas. Ketika membaca buku ini penulis akan mendapatkan tambahan-tambahan wawasan baru terutama terkait agama Islam.

  1. Plot yang Dipenuhi Konflik.

Buku fiksi biasanya memiliki plot yang penuh dengan konflik, baik itu konflik internal maupun eksternal yang mempertegas perjalanan cerita. Bahkan beberapa cerita terkadang dibentuk secara berlebihan dari sisi emosional. Misal terlalu bahagia, terlalu bersedih, lucu, dan lain sebagainya.

Tujuan plot dan konflik supaya pembaca ikut terbawa arus saat membaca ceritanya. Contoh cerita yang membuat dada ikut merasakan nyeri karena kisah cinta yang tak sampai adalah Kapal Tenggelam di Vander Wijk karya Buya Hamka, Sayap-Sayap Patah karya Kahlil Gibran, dan lain-lain.

  1. Dunia Fiksi yang Khas.

Buku fiksi seringkali membawa pembaca ke dalam dunia yang unik dan khas, dengan aturan dan budaya yang berbeda dari dunia nyata. Contohnya, Novel Seriel Bumi, Bulan, dan Matahari karya Tereliy. Di dalam novel tersebut seorang anak remaja bersama sahabat dan guru matematikanya bisa jalan-jalan ke klan luar angkasa. Di klan tersebut mereka bisa menggunakan kelebihan kekuatan yang dimiliki, seperti punya kekuatan petir, dll. Jika dinalar secara logika, hal tersebut tidak akan pernah ditemukan di dunia nyata.

  1. Tujuan Hiburan atau Pengetahuan.

Buku fiksi seringkali bertujuan untuk menghibur pembaca dengan menyajikan cerita-cerita yang menarik, atau untuk menyampaikan pesan moral, sosial, atau filosofis. Contohnya Fantas Magoria karya Pramudya Utari. Novel ini bercerita tentang kisah seorang anak yang ditinggal ayah dan ibunya ketika masih kecil. Sang ayah terpikat dengan perempuan lain sedangkan sang ibu banting tulang bekerja di luar kota. Dan ia atau si tokoh tinggal bersama kakek dan neneknya.

Latar belakang tempat dari Fantasmagoria adalah dunia pesantren. Ketika membaca buku ini pembaca akan dibawa hanyut ke dalam dunia pondok. Seolah-olah ikut merasakan ada di dalam pondok. Secara implisit tulisan tersebut memberikan pesan moral kepada para orang tua agar berfikir jernih dan bijaksana ketika akan mengambil keputusan apapun. Terutama hal-halĀ  yang sekiranya memiliki dampak cukup lumayan dalam menyumbang luka pada perasaan anak.